;

25.7.17

Meng'kaya'kan orang-orang lain


Sering aku mencoba mencari-cari
Di setiap lipatan bajuku bahkan
Tentang jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang berseliweran di kepalaku

Alasan-alasan mendahulukan orang lain ketimbang diri sendiri
Aku menemukan di berbagai tempat
Aku analisis semuanya
Namun sayang, keinginanku untuk membagikannya kepadamu harus kuurungkan

"Aku tidak bisa mengingat semuanya"

Pertemuanku di sebuah rumah makan di Kampung Inggris
Aku sedang mencoba berbicara bahasa inggris dengan teman baruku, Faya namanya
Hingga kemudian aku menyerah dan berbicara kembali dengan Bahasa Indonesia untuk memperluas obrolan

Faya, perempuan Jambi yang datang kesini (Kediri, Jawa Timur) untuk meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris
"Sama sepertiku," ujarku dalam hati waktu itu

Ia menambahkan, ia datang jauh-jauh dari Kediri dengan dukungan penuh orang lain
Keluarga bahagia yang belum dikaruniai keturunan

"Aku dibiayai semuanya, biaya program, akomodasi Jambi-Kediri, dan uang untuk aku makan, mereka baik sekali, padahal mereka pengasuh di pondokku, tidak ada ikatan apa-apa" ujar Faya

Aku tergugu, melihat beberapa perjuanganku untuk sampai kesini dan membandingkan dengan apa yang Faya dapatkan. Betapa beruntungnya dia bagai mendapat durian runtuh.

"Mereka memintaku untuk membantu mereka mengajar bahasa inggris anak-anak, aku bersikukuh tidak bisa bahasa inggris. Mereka terus saja menguatkanku, salah satunya dengan membujukku ikut program ini dan mereka sungguh baik" tambah Faya

aku tidak percaya, kepalaku berisikan pertanyaan-pertanyaan
Hingga aku menemukan konsep baru
Konsep tentang mengkayakan orang lain: tak melulu tentang uang dan segala yang berbau materialistik

Bahwa sesungguhnya, mengkayakan orang lain adalah rumus paling tepat untuk berinvestasi kebaikan dengan jangka panjang.

Mengkayakan ilmu khususnya

0 comments:

Post a Comment