;

14.2.16

Bukalah Mata, Jangan Kau Tutup dengan Jemarimu..


Saya berjalan diantara bebatuan, bebatuan terjal yang seringkali menghadang jalan serta angin yang berembus kalang kabut tak karuan. Kawin-mawin tubruk menubruk membentuk rasa gundah dan gelisah luar biasa. Pikiranku kalang kabut, tak pernah aku lupa tentang bagaimana jalan yang harus aku tempuh. Aku telah mencoba sebisaku, kutanyakan pada rerumputan di kiri kanan jalanku. Tapi harus akui bahwa semuanya tidaklah semudah yang aku kira, jalan yang kutempuh memang susah bukan main, berbelit-belit, tapi bukankah perjuangan harus tetap diteruskan? Kalau saja aku berdiri siang ini dan saya katakan semuanya akan baik-baik saja, ilmu-ilmu yang aku dapatkan hanya akan sampai pada tahap non-istimewa dan akan stagnan di tempat.