;

17.2.18

Tidak Ada yang Tidak Mungkin, Bila Kita Bersungguh-sungguh!


Banyak orang mengutarakan impiannya lewat angan dan kata-kata,
Tapi mereka lupa untuk merealisasikannya dengan tindakan nyata.

Sering kita merasa mencintai sesuatu, tapi kita tak pernah maksimal merawat cinta itu dikarenakan banyak hal. 


Mengutarakan Mimpi dari Hati Terdalam disertai Keberanian Diri

Meluruskan niat, membersihkan hati dari semua kemungkinan teburuk, membersihkan hati dari perasaan ingin dikenal sebagai seseorang yang berjasa, meluruskan niat untuk semurni-murninya kebaikan.

Tak bisa dipungkiri, mimpi-mimpi yang telah kueja dalam kata dan kutulis dalam lembaran-lembaran impian tak kusegerakan kueksekusi. Terkatung-katung sekian waktu lamanya.  

Waktu berlarian tanpa ampun menertawaiku, menertawakan ketakutanku untuk memulai dan melangkah lebih jauh, ia menikamku dengan perasaan sedih dan gelisah setiap saat karena mimpi yang tak kunjung terealisasi.


Tentang doa yang mengetuk pintu Arsy-Nya

Salah satu ujaran kakak inspiratifku, Kak Tria terngiang-ngiang dalam benakku. Tentang doa siapa yang paling mustajab dan dikabulkan olehNya. 

Kita yang tak pernah tau, doa siapa yang paling kuat mengetuk pintu langit, doa siapa yang tersampaikan dengan teramat tulus, dengan tangis terisak, dengan jiwa yang benar-benar tulus menghadap dan berserah diri kepada-Nya.

Kak Tria mengajarkan bagaimana kekuatan jamaah sangat diperlukan, khususnya dalam menjalankan peran mengantarkan doa. Itulah mengapa Kak Tria selalu berpesan untuk kami, adik-adiknya untuk saling mengutarakan doa dan saling mendoakan saudaranya.

Teringat saat itu, sekitar awal Desember, menuju libur semester ganjil, dalam mentoring AAI kusampaikan dalam forum, kuutarakan mimpi terbesarku di tahun 2018 dan kupinta kepada mereka untuk bergotong royong membantuku menyampaikan doa ke langit.

"Bismillah, ketika kita punya hajat kita diminta untuk berdoa. Katanya kita tak penah tahu doa siapa yang bak busur panah melesat ke tempat yang tepat, yakni di pintu Arsy Nya. Tahun 2018 nanti ada 2 keinginan terbesar Isna, berhasil merealisasikan mimpi membangun gerakan mengajar untuk mahasiswa UNS dan diterima menjadi penerima manfaat beasiswa A, bantuin doa ya. Siapa tahu doa temen-temenlah yang mampu mengantarkan doa Isna ke langit dengan kekuatan Jamaah," 

"Aamiin, bismillah" jawab mereka semua

Aku tersenyum-senyum, hati bergemuruh dan niat merealisasikan mimpi menjadi semakin kokoh.

Allah yang Maha Mendengar,

Merawat Mimpi dan Cinta serta Merealisasikannya

Awal perjumpaanku dengan kecintaan terhadap gerakan mengajar, 

Aku mencintai anak-anak dan segala tingkah unik mereka, mencintai setiap hal yang menurutku ajaib.

Kupikir, semua anak di dunia ini ajaib, mereka memiliki tinta masing-masing dan menggoreskannya dengan pena yang berbeda-beda untuk mengukir lukisan kehidupan yang indah.

Sayangnya tak kesemuanya memiliki pena untuk melukis, tak semua tinta mereka dalam kondisi yang bagus, dan tentu saja tak semuanya jago melukis.

Ada dari mereka yang memiliki kesempatan untuk membeli pena, ada dari mereka yang dapat kembali mengisi ulang tinta mereka untuk melukiskan cerita mereka, ada dari mereka yang memiliki banyak cadangan kertas sebagai sarana melukis, dan tentu saja ada bagian dari mereka yang senang sekali didorong kuat-kuat oleh orang tuanya untuk melukis dengan cara terbaik.

Disisi lain akan ada pula, mereka yang kehilangan penanya, mereka yang kehabisan tinta, mereka yang serampangan melukis hingga kertas mereka rusak tak terobati. Ada yang menyerah berjuang dan menyingkirkan jauh-jauh tinta-tinta mereka.

Harapan kami, sesedikit-sedikitnya, kita berperan.
Menjadi pembimbing mereka agar tak salah menorehkan tinta



Alhamdulillah, tidak ada yang tidak mungkin di dunia apabila kita bersungguh-sungguh dan konsisten mau merealisasikannya.

Segala proses yang tersusun, tim yang tercipta, persiapan dan keberlangsungan acara sesingkat-singkatnya

Alhamdulillah, Allah kabulkan mimppi dan mudahkan jalan untuk merealisasi.

Semarak Inspirasi