Sejak muncul istilah Youlead dan berkembangnya pemahaman
tentang program baru keluaran Dompet Dhuafa Pendidikan ini saya mulai berpikir.
Benar-benar, pertanggungjawaban atas hasil belajar saya
nantinya bukan hanya untuk diri saya sendiri, tapi untuk banyak orang lainnya.
Secara langsung untuk adik-adik kami, PM Youlead ke depan.
Saat sesi wawancara, saya menemukan banyak sekali jiwa-jiwa
tangguh, jiwa-jwa pembelajar yang semangatnya segunung. Mereka, adik-adik yang
qadarullah begitu keren, berbakat, dan bersemangat.
Ada yang sudah berkali-kali
ke luar negeri untuk lomba, ada yang bahasa inggrisnya sungguh cap cis cus, ada
yang hafidzoh mut’in berjuz-juz, ada yang punya visi misi hidup MasyaAllah ke
depan, masyaAllah.
“Alhamdulillah Mbak, akhirnya saya dibersamakan dengan Mas
Mbak PM Baktinusa yang keren-keren, semoga saya bisa banyak belajar dan
ketularan kerennya,” ujar salah satu PM Youlead pasca pengumuman pagi ini,
(Selasa, 30/4/2019).
Saya teringat dengan hukum resonansi, yang menyatakan bahwa
pada dasarnya, suatu hal yang memiliki frekuensi sama akan bergetar dan
dipertemukan dalam titik yang sama,, entah kapan, pada suatu saat nanti,”
disadur dari buku Resonansi karangan Ade Rainaldo.
Hukum resonansi ini pun berlaku diantara PM Baktinusa dan PM
Youlead.
Adik-adik Youlead ini tentunya menaruh banyak harap kepada
kita, untuk menjadi teman belajar, untuk menjadi partner berjuang, khususnya
untuk mencapai satu demi satu visi misi hidup mereka.
Kita harus semakin tersadarkan, bahwa diri kita bukanlah
milik kita sendiri. Diri kita menjadi harapan banyak orang, dan diri ini adalah
salah satu perpanjangan tangan dari Allah melalui Dompet Dhuafa untuk
mengkapitalisasi kebaikan.
Jadi belajar dan terus belajar adalah tugas kita sepanjang
massa, lain daripada itu fungsi transformatif dan melayani harus kita pegang
baik-baik.
Ilmu-ilmu yang kita dapatkan sudah barang tentu harus mampu
kita sampaikan.
Selamat mengkapitalisasi kebaikan duhai kamu, jiwa-jiwa yang
diharapkan.
0 comments:
Post a Comment