;

1.5.19

Porsi yang Tak Sama



Sering kita merasa setiap orang memiliki kemampuan yang sama
Atau setidaknya bisa dipaksakan untuk menjadi sama

Sehingga setiap hal yang ada di bumi ini bisa disama-ratakan
“Kemampuanku” sama dengan “kemampuanmu”
“Kamu” sama “denganku”

Ada suatu kisah yang menyentak dan menjadi sebuah titik refleksi.
Pernah suatu ketika aku sedang berkumpul dengan teman-temanku.
Kami berencana untuk memberikan hadiah kepada salah seseorang teman kami yang berulangtahun.
Salah seorang temanku, sebut saja Alifa mengkomando kami untuk membayar iuran bersama, kala itu senilai Rp. 50.000 rupiah per orang.

“Emm, temen-temen, sepertinya kali ini aku ndak ikut iuran saja, soalnya aku mau bikin kado sendiri, aku berencana memberikannya tas rajut, ini aku sudah bawa alat-alat rajut dari rumah,” ujar Reni, salah seorang dari kami.

Seketika semuanya hening.
Aku tersenyum,

“Ya ngga bisa gitu dong, kan ini atas nama bareng-bareng, berarti semuanya tetap harus iuran tanpa terkecuali. Kalo kamu mau nambah kado bikin sendiri ya sok aja atuh, tapi iuran tetep harus jalan,” ujar Alifia.

Ia pun mengeluarkan uangnya.

Satu per satu dari kami pergi pulang karena urusan masing-masing
Tinggal kami, aku dan Reni.

Ia memandangku, matanya berkaca-kaca
“Aku ngga ada uang sama sekali,” air matanya mulai menetes
"Uang yang tadi, jatah makanku satu minggu nanti"
"Orang tuaku sedang tidak ada uang."

Aku tertegun.
Uang Rp.50.000 yang bagi orang lain bukanlah apa-apa, bisa saja begitu berharga bagi orang lain.
Bahkan untuk menyambung hidupnya.

“Aku bingung, mana mungkin aku menolak lagi dan bilang aku ga ada uang di depan banyak orang?” kata Reni.
“Aku jadinya ga ikhlas,” tambah Reni

Ia makin tersedu-sedu.

Astaghfirullah, aku malu dengan diri sendiri karena tidak membelanya tadi.
Sejak saat itu, aku ajdi berpikir.
Kemampuan setiap orang berbeda.
Ini baru urusan uang, masih ada lagi urusan-urusan lain yang tidak bisa disama-ratakan dan sering disepelekan, urusan waktu,, urusan kesempatan yang setiap orang pasti berbeda.

Kamu yang longgar dan punya banyak waktu luang bisa mengerjakan intruksi dengan cepat
Sedangkan bagi sebagian orang yang lainnya, ia sudah memiliki jadwal kegiatan terstruktur jauh sebelum intruksi darimu.


Untuk urusan-urusan kebaikan, berdonasi khususnya, semoga kita diberikan dada yang lapang.
Sungguh porsi setiap orang berbeda dan tidak bisa disamaratakan begitu saja.







0 comments:

Post a Comment