Sering kita merasa setiap orang memiliki kemampuan yang sama
Atau setidaknya bisa dipaksakan untuk menjadi sama
Sehingga
setiap hal yang ada di bumi ini bisa disama-ratakan
“Kemampuanku”
sama dengan “kemampuanmu”
“Kamu”
sama “denganku”
Ada suatu kisah yang menyentak dan menjadi sebuah titik refleksi.
Pernah
suatu ketika aku sedang berkumpul dengan teman-temanku.
Kami
berencana untuk memberikan hadiah kepada salah seseorang teman kami yang berulangtahun.
Salah
seorang temanku, sebut saja Alifa mengkomando kami untuk membayar iuran bersama,
kala itu senilai Rp. 50.000 rupiah per orang.
“Emm,
temen-temen, sepertinya kali ini aku ndak ikut iuran saja, soalnya aku mau bikin
kado sendiri, aku berencana memberikannya tas rajut, ini aku sudah bawa alat-alat
rajut dari rumah,” ujar Reni, salah seorang dari kami.
Seketika
semuanya hening.
Aku
tersenyum,
“Ya
ngga bisa gitu dong, kan ini atas nama bareng-bareng, berarti semuanya tetap harus
iuran tanpa terkecuali. Kalo kamu mau nambah kado bikin sendiri ya sok aja
atuh, tapi iuran tetep harus jalan,” ujar Alifia.
Ia
pun mengeluarkan uangnya.
Satu
per satu dari kami pergi pulang karena urusan masing-masing
Tinggal
kami, aku dan Reni.
Ia
memandangku, matanya berkaca-kaca
“Aku
ngga ada uang sama sekali,” air matanya mulai menetes
"Uang
yang tadi, jatah makanku satu minggu nanti"
"Orang
tuaku sedang tidak ada uang."
Aku
tertegun.
Uang
Rp.50.000 yang bagi orang lain bukanlah apa-apa, bisa saja begitu berharga bagi
orang lain.
Bahkan
untuk menyambung hidupnya.
“Aku
bingung, mana mungkin aku menolak lagi dan bilang aku ga ada uang di depan
banyak orang?” kata Reni.
“Aku
jadinya ga ikhlas,” tambah Reni
Ia
makin tersedu-sedu.
Astaghfirullah,
aku malu dengan diri sendiri karena tidak membelanya tadi.
Sejak saat itu, aku ajdi berpikir.
Kemampuan setiap orang berbeda.
Ini
baru urusan uang, masih ada lagi urusan-urusan lain yang tidak bisa disama-ratakan dan sering disepelekan, urusan
waktu,, urusan kesempatan yang setiap orang pasti berbeda.
Kamu yang longgar dan punya banyak waktu luang bisa mengerjakan intruksi dengan cepat
Sedangkan bagi sebagian orang yang lainnya, ia sudah memiliki jadwal kegiatan terstruktur jauh sebelum intruksi darimu.
Untuk
urusan-urusan kebaikan, berdonasi khususnya, semoga kita diberikan dada yang lapang.
Sungguh
porsi setiap orang berbeda dan tidak bisa disamaratakan begitu saja.
0 comments:
Post a Comment