13.3.19
Belajar Menjadi Perempuan (1)
Posted by narasiisna on 10:03 with No comments
Akhir-akhir ini saya sering tersenyum
Nyatanya saya masih perlu banyak belajar
Saya menemukan sebuah konsep yang saya yakini dapat menjadi salah satu pedoman hidup
Dalam tataran puncak pembelajaran yang paling tinggi, salah satunya
Tidak lain dan tidak bukan
Adalah belajar menjadi seorang perempuan
Betapa tinggi derajat perempuan
Harus
Menjadi individu yang kokoh dan cerdas
Menjadi seorang anak yang berbakti
Mampu
Menjadi istri sholihah dan mengabdikan diri kepada suami
Menjadi ibu yang teduh untuk anak-anaknya
Dalam kisah-kisah terdahulu, dikisahkan betapa tangguhnya Maysitoh, dengan keteguhan hati dan kesabarannya ia mengikhlaskan dirinya terjun ke belanga mendidih untuk mempertahankan keesaan Allah.
Dalam kisah-kisah terdahulu, dikisahkan betapa bersahajanya Fatimah putri Rasulullah
Dalam kisah-kisah terdahulu, diceritakan betapa mulianya Maryam yang diuji dengan ujian yang teramat berat
Dalam kisah-kisah terdahulu, disebutkan betapa lembutnya Asiyah, istri Firaun.
Dalam kisah-kisah terdahulu, kita mengenal sosok Khadijah, yang begitu setia, begitu bijaksana, begitu dermawan, dan begitu cerdas.
Fitrah perempuan adalah menjadi madrasah
Dan sebaik-baik madrasah, melalui seorang Ibu yang cerdas lagi sholehah
Tentunya tak akan sama dengan kisah pembuatan seribu candi dalam satu malam. Menjadi cerdas dan keibuan, menjadi madrasah terbaik, menjadi seorang istri yang sholehah pun membutuhkan waktu. Bukan dalam sekejab.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment