;

20.2.17

Dan Janganlah Kamu Berharap Kepada Kebaikan


Manakala hati telah berbisik
Siapa gerangan yang akan mampu mengusiknya?
Manakala kita terlalu berharap kepada manusia
Lantas, apakah kita siap menanggung resikonya?

Kebaikan manusia. Banyak orang yang berbondong-bondong melakukan kebaikan. Banyak yang berjuang mengatasnamakan kebaikan. Banyak yang berbuat baik dengan embel-embel dibalas dengan kebaikan. Apapun itu, virus kebaikan telah menular. Menyebabkan semakin banyaknya pasukan-pasukan kebaikan yang siap pasang badan memberantas kejahatan dan ketidakmerataan kemakmuran.

Poin yang ingin saya garis bawahi adalah niat yang salah dalam menebar kebaikan. ‘

Kebaikan dibalas kebaikan. Jangan kemudian diartikan seperti rumus satu ditambah satu sama dengan tiga dikurangi satu yang hasilnya sama dengan dua. Hukum alam dengan hukum Allah tentu sangat berbeda.

Meluruskan niat. Baik tidak harus terlihat baik. Orang baik tak perlu menunjukkan dirinya baik. Dari setiap kebaikan yang kita lakukan tak perlu kita berharap kebaikan kita akan dibalas oleh orang lain serupa.

Bukankah kita ketahui bersama bahwa kepahitan yang teramat sangat itu ialah ketika kita berharap kepada manusia?


Karena manusia adalah tempat hawa nafsu, egois dan apatisme bersarang. Luruskan niat lillah karena-Nya semata. Karena berharap kepada manusia jusru akan menimbulkan sakit yang luar biasa. 

0 comments:

Post a Comment