Bagaimana Jika Bagaimana? Part 5
Tumbuhnya Harapan Selepas bertemu dengan Gina, Arum banyak menghabiskan waktunya di kamar. Bukan untuk merenungi nasib yang tak memihakknya. Justru untuk merefleksi diri dan mengenali diri jauh lebih dalam lagi. Apa hal-hal yang disukainya, apa hal yang disukai banyak orang, dan apa yang kemungkinan bisa menjadi usaha yang bermanfaat untuk banyak orang atas hal-hal yang Ia senangi. Betapa waktu yang ia lalui selama ini benar-benar sia-sia karena tak berisi harapan namun kepasrahan. Ia kembali menggenggam percaya diri yang selama ini hilang entah kemana.. Di ruang tamu rumahnya, Arum menemui ayahnya yang sedang menonton siaran bola kesayangannya. Arum ikut menonton hingga selesai, hingga akhirnya Ia beranikan diri untuk berbicara dengan ayahnya. “Pak, Arum ingin mengembalikan masa-masa kejayaan Arum dulu, Arum pengen buka usaha Pak! Arum kan sedikit-sedikit belajar pola-pola menjahit, dan Arum juga suka gambar-gambar desain baju kayak gini Pak.” Ujar Arum sambil memperlihatkan...