GRUP KELUARGA

Pukul 07.00. Mataku terbelalak melihat jam dinding di kamarku menunjukkan angka itu. Aku gelagapan. Habis subuh tadi aku ketiduran ternyata. Aku melangkah gontai, menyambar jilbab dan setengah terburu-buru menuju kamar mandi yang terpisah dari kamarku. Sepi sekali! Kamar mandi yang biasanya ramai dengan antrean teman-teman kostku kini tidak ada. Kudongakkan kepalaku ke arah jemuran, hanya ada dua buah handuk disana, milik Suci dan Dian, teman kostku yang juga masih bertahan di sini, di Solo. Selepas mandi dan menjemur handuk dan cucian, aku kembali ke kamar. Aku memasak nasi, lalu mencari-cari bahan makanan yang tersisa. Tinggal satu bungkus penyedap rasa yang kuputuskan untuk menjadi lauk sarapanku pagi ini. Tak ada lagi harapan di luar, tak banyak warung-warung yang menjual bahan makanan, sedang warung-warung makan sudah banyak yang tutup, lagi pula aku sudah tak punya cukup banyak uang untuk bertahan. Ruangan berukuran 3x3 meter ini yang menjadi tempat bernaungku sekar...