Jangan takut sendirian! Berbagi pasti ada temennya!

Akhir Tahun, 2015 Aku masih malu-malu kala itu, salah seorang kakak tingkatku di kampus mengajakku ke sebuah sekolah. Aku masuk ke ruangan bernamakan perpustakaan yang menjadi bangunan paling ujung di sekolah. Saat aku masuk dan melihat sekeliling, aku tak merasa seperti sedang berada di perpustakaan. Hanya ada beberapa buku yang tersusun tidak rapi di satu-satunya rak kayu yang ada. Beginikah potret sekolah di dekat kampus? tanyaku di dalam hati saat itu. Hari itu, yang tak kuingat tepatnya tanggal berapa, aku bertemu dengannya. Anak kecil polos yang masih terbata-bata membaca. Aktivitas yang harusnya mengerjakan pekerjaan rumah di buku LKS pun tak bisa dikerjakan. “Mana mungkin bisa mengerjakan, anak ini sama sekali tidak bisa membaca,” ujarku saat itu. Jadilah aku mengajarkannya membaca, mengenal kembali huruf yang untuknya masih terbalik-balik. Aku masih ingat, b dibacanya d, d dibacanya p, dan yang lainnya. Aku tetap membersamainya, hingga waktu b...